Pagi ini, saya punya 2 tugas yang tak terelakan. Jenis pekerjaannya sama, yaitu sama-sama menjadi transporter. Pertama, mengantar istri cek kandungan jam 8 pagi. Kedua, mengantar istri menghadiri acara kumpul food blogger jam 10 pagi. Karena beberapa hari sebelumnya sauskecap.com mendapatkan undangan acara kumpul-kumpul blogger kuliner di Es Teler 77 dari goorme.com, dan menjawab “ya, kami akan datang”. Meskipun sudah direncanakan dengan matang, ternyata kenyataan tidak sesuai dengan rencana.

Food Blogger Networking Day
Kami tiba di Cinere Hospiral pukul 8.15, mendapatkan nomor antri 23. Saat mengambil antrian, mbak suster berkata “kira-kira masuk jam 11”. Padahal saat cek bulan lalu, dengan nomor antrian 19, tidak lebih dari 1 jam kami menunggu. Dan itulah penyebab kami datang terlambat pada acara kumpul food blogger. Meskipun terlambat semangat kami tidak surut. Biar jalan tidak bisa ngebut tetapi akhirnya kami sampai juga di Es Teler 77, Jl. Adityawarman, Jakarta Selatan, pada pukul 11.30. Setelah tiba di lokasi, saya sadar nama acara kumpul blogger tersebut adalah Food Blogger Networking Day.

Om Toni Wahid, diskusi food photography.
Saat masuk ke dalam restoran Es Teler 77, Om Toni Wahid (kunjungi blognya di cikopi.com) sedang memberikan materi dan tanya jawab seputar food photography, saya lebih suka menyebutnya food-o-graphy. Benar-benar menarik dan inspiratif, tidak malu-malu berbagi ilmu. Katanya, untuk menciptakan gambar yang bagus tidak butuh perlatan canggih, yang penting creativity and passion. Tips-tips mengambil foto makanan juga dibeberkan oleh Om Toni.

Om Toni Wahid in action.
Tidak lama kemudian, chef dari Es Teler 77 memperagakan memasak nasi goreng buntut. Para tamu dipersilahkan mengambil foto sekaligus praktek ilmu photography yang telah diajarkan sebelumnya. Saya gak pede mengeluarkan kamera. Kamera blogger yang lain ada tongolannya, punya saya pesek, persis hidung saya. Di sisi lain, saya lebih ingin mengambil makanannya daripada mengambil gambarnya.

Hasil uji coba jeprat-jepret dengan kamera pesek.
Untung keinginan saya dikabulkan. Nasi goreng buntut yang telah saya idam-idamkan bisa dinikmati saat makan siang. Menu lain seperti bandeng bakar si nyo, ayam pukang, tahu telur, gado-gado, bandeng goreng si baba juga tidak kalah lezat. Rasanya juara dan menurut kami seperti masakan rumahan. Makanan tersebut dijamin sehat, tidak menggunakan MSG, menggunakan bahan-bahan segar, dan tanpa pengawet. Biasanya setelah kenyang saya pulang. Weits… jangan pulang dulu, acara masih berlanjut.

Demo pembuatan Es Teler khas Es Teler 77.
Acara selanjutnya adalah demo membuat es teler. Resep rahasia yang digunakan pada es teler khas Es Teler 77 terletak pada gulanya. Chef Es Teler 77 menyebutnya dengan gula teler. Asyiknya, para blogger diberikan kesempatan untuk mencoba membuat es teler sendiri dan hasilnya diperlombakan. Pemenangnya mendapatkan bingkisan dari Es Teler 77. Pengumuman tiba, pemenangnya tak lain dan tak bukan adalah Ariyanti, istri saya sendiri. Acara berakhir, acara ditutup dengan foto bersama.

Es teler bikinan istri, difoto dulu sebelum dicicipi.
Banyak ilmu dan pengalaman berharga yang kami peroleh dari mas Harry, om Toni, mbak Felicia, goorme.com, Es Teler 77, juga blogger yang lain. Yang tidak kalah penting, kami bertemu dengan food blogger lainnya dan menambah teman baru (@jenzcorner, @nonadita, @faniezdotnet, @tuitmelly, @ichakhairisa, @SofiaKartika, @umay, dan @ImelB). Sebagai bonusnya, kami pulang membawa buku Prinsip Disini Senang Disana Senang (Felicia Nugroho) dan nasi jelimet khas Es Teler 77.

Foto bersama sebelum pulang. Yah, om Toni malah mainan kamera...
*Catatan: Meskipun kamera bukan faktor utama dalam menghasilkan foto makanan yang bagus, hal yang paling ingin saya lakukan sepulang acara Food Blogger Networking Day adalah upgrade kamera.